Cimacan, 23 Mei 2017; Direktorat Kesehatan Lingkungan melaksanakan Orientasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat bagi TNI-AD, acara yang turut dihadiri oleh Wakil Asisten Teritorial (ASTER) TNI AD Brigjen TNI Budi Sulistijono, Paban V/Karya Bakti TNI AD, Kol Infanteri Edison,SE.MM dan Direktur Kesehatan Lingkungan dr. Imran Agus Nurali,Sp.KO serta Kasubdit Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar F.Eko Saputro,SKM.,M.Kes.
Pembukaan Acara ini dimulai pada malam hari di aula pertemuan BPPK Cimacan dengan penuh semangat, sesuai dengan karakter TNI-AD sebagai prajurit bangsa ini. Peserta yang dihadirkan dari Mabes TNI, Kodan dan Korem seluruh wilayah di Indonesia ini berjumlah 65 orang, orientasi STBM yang berlangsung selama 23-26 Mei 2017 merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara TNI dengan Kementerian Kesehatan RI tentang Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya secara detail dijabarkan dalam Perjanjian Kerjasama tentang Penyehatan Lingkungan Melalui Implementasi Sanitasi Total berbasis Masyarakat (STBM) yang akan ditandatangani bersama.
Akses masyarakat terhadap sanitasi dan air minum yang layak merupakan bagian dari upaya promotif-preventif yang harus diutamakan. Upaya promotif-preventif yang efektif akan menekan kejadian penyakit, menurunkan jumlah orang yang sakit dan orang yang berobat sehingga berdampak pada efisiensi biaya kesehatan yang menjadi beban pemerintah dan masyarakat.
Sanitasi dan air minum yang layak memberi kontribusi langsung terhadap kualitas kehidupan manusia di seluruh siklus kehidupannya, mulai dari bayi, balita, anak sekolah, remaja, kelompok usia kerja, ibu hamil dan kelompok lanjut usia. Manusia Indonesia yang berkualitas merupakan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Nawacita ke lima.
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) adalah salah satu wujud Operasi Bhakti TNI, yang merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Kementerian, Lembaga Pemerintah dan Pemerintah Daerah serta komponen bangsa lainnya, yang dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat, guna meningkatkan akselerasi kegiatan pembangunan di daerah pedesaan, Sasaran fisik yang dilakukan dalam TMMD diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur, sarana prasarana fasilitas umum lain yang menjadi kebutuhan masyarakat di daerah, dalam rangka memberdayakan masyarakat perdesaan. Implementasi budaya gotong royong ini telah mengakar di negara kita melalui semangat kebersamaan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan untuk bersama-sama serta bersatu padu membangun daerah masing-masing.
Penyediaan air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat, disamping perilaku hidup bersih dan sehat menjadi faktor penting yang tidak boleh dipisah-pisahkan dengan intervensi lainnya. Upaya promotif dan preventif dengan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui pemberdayaan masyarakat menjadi alternatif yang cukup efektif untuk memicu perubahan perilaku hidup bersih dan sehat dalam mendukung pencapaian akses air minum dan sanitasi yang layak dan berkesinambungan. Sesuai dengan target Universal Akses yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019 bahwa seluruh masyarakat Indonesia harus sudah memiliki akses air minum dan sanitasi layak pada tahun 2019. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak untuk mencapai target ini, melalui strategi inovasi, dukungan kebijakan, serta pendanaan yang memadai untuk program air minum dan sanitasi.
Semoga orientasi ini memberikan manfaat dan pemahaman yang sama serta memudahkan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan khususnya pembangunan kesehatan masyarakat di daerah menuju Universal Akses 2019 100-0-100. STBM Yes, BABS NO.
Penulis : Agustina Ruth